Rss Feed
  1. Puisi untuk Ibu Pertiwi

    Sabtu, 15 Juni 2013

    Ibu Pertiwi adalah lagu patriotik Indonesia populer yang walaupun seringkali diakukan bahwa ditulis oleh Ismail Marzuki, sebenarnya disusun dan ditulis oleh komposer yang tidak dikenal sekitar tahun 1950-an hingga 1960-an. Lirik lagu ini adalah tentang Ibu Pertiwi,personifikasi nasional dari Indonesia atau nusantara. Lagu ini biasanya dinyanyikan oleh anak-anak sekolah di Indonesia, dari Sekolah Dasar dan siswa Sekolah Menengah, atau dimainkan dalam orkes selama perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia.

    Ibu Pertiwi merupakan personifikasi nasional Indonesia, sebuah perwujudan tanah air Indonesia. Sejak masa prasejarah, berbagai suku bangsa di kepulauan Nusantara sudah menghormati roh alam dan kekuatan bumi, mereka mengibaratkannya sebagai ibu yang memberikan kehidupan, sebagai dewi alam dan lingkungan hidup. Setelah diserapnya pengaruh Hindu sejak awal millenia pertama di nusantara, dia dikenal sebagai Dewi Pertiwi, dewi bumi.

    Ibu Pertiwi populer dalam berbagai lagu dan puisi perjuangan bertema patriotik, seperti lagu "Ibu Pertiwi" dan "Indonesia Pusaka". Dalam lagu kebangsaan "Indonesia Raya", lirik dalam bait "Jadi pandu ibuku", kata "ibu" disini merujuk kepada Ibu Pertiwi. Meskipun Ibu Pertiwi populer dalam berbagai lagu dan puisi perjuangan, perwujudan fisik dan citranya jarang ditampilkan di media massa Indonesia.

    Sebuah catatan masih tercecer dari acara yang diselenggarakan semalam sebelum penutupan program World Music Festival 2008 – GKJ. Tepat pada malam ke 16 di bulan Desember, sebuah kolaborasi pembacaan puisi & nyanyian, diberi titel ‘’Generasi Dalam Dialog’’, hadir dengan iringan Skolastika Ansamble yang dikomandani oleh Marusya Nainggolan.

    Binu Sukaman, salah satu penyanyi seriosa terbaik milik negeri ini, membuka acara dengan lagu “Ibu Pertiwi”. Lagu tersebut terasa begitu menggambarkan kondisi negeri tercinta ini. 

    Betapa Ibu Pertiwi kini sedang bersusah hati… merintih dan berdo’a… melihat proses penzaliman tanpa kendali atas simpanan kekayaan alam negeri ini… hutan, gunung, sawah & lautan… yang acap hanya untuk kemakmuran segelintir golongan… tanpa pernah kembali untuk dinikmati oleh bangsanya…

    kulihat ibu pertiwi
    sedang bersusah hati
    air matamu berlinang
    mas intanmu terkenang

    hutan gunung sawah lautan
    simpanan kekayaan
    kini ibu sedang susah
    merintih dan berdoa

    kulihat ibu pertiwi
    kami datang berbakti
    lihatlah putra-putrimu
    menggembirakan ibu

    ibu kami tetap cinta
    putramu yang setia
    menjaga harta pusaka
    untuk nusa dan bangsa


    Duhai ibu pertiwi… takkan heran pabila dikau bersusah hati… berlinang air mata… menyaksikan betapa kini lebih banyak yang merambah harta pusaka ketimbang menjaganya…

    Sumber:


  2. 0 komentar:

    Posting Komentar