Rss Feed
  1. Di post-post sebelumnya tim NaDaIndonesiaku sudah sering membahas mengenai pentingnya melestarikan lagu nasional Indonesia, nah sekarang waktunya gantian nih, giliran lagu daerahnya yang akan kami bahas! :D

    Buat kamu yang masih belum tahu, Indonesia itu punya banyak sekali lagu daerah loh! Muchlis BA dan Azmy BA, dalam bukunya Lagu-Lagu Rakyat untuk Sekolah Dasar dan Lanjutan, mencatat terdapat 201 lagu daerah dari seluruh wilayah Indonesia. Namun jumlah ini bukanlah jumlah mutlak, masih sangat dimungkinkan terdapat banyak lagu daerah yang belum teridentifikasi keberadaannya. Wuiih kebayang nggak tuh banyaknya?
    Namun sayangnya, kesadaran dari masyarakat dan pemerintah masih sangat kurang untuk melestarikan lagu-lagu daerah Indonesia. Padahal kurangnya kesadaran dan perhatian tersebut banyak memiliki dampak buruk, salah satunya lagu-lagu daerah kita bisa dengan mudah direbut oleh negara lain.

    Seperti klaim lagu Rasa Sayange oleh negara Malaysia yang terjadi di tahun 2007 lalu. Lagu asal Maluku ini digunakan oleh departemen Pariwisata Malaysia untuk mempromosikan kepariwisataan Malaysia, yang dirilis sekitar bulan Oktober 2007. Sementara Menteri Pariwisata Malaysia Adnan Tengku Mansor mengatakan bahwa lagu Rasa Sayange merupakan lagu kepulauan Nusantara (Malay archipelago), Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu bersikeras lagu "Rasa Sayange" adalah milik Indonesia karena ia merupakan lagu rakyat yang telah membudaya di provinsi Maluku sejak leluhur, sehingga klaim Malaysia itu adalah salah.

    Gubernur melihat bukti otentik bahwa lagu Rasa Sayange merupakan lagu rakyat Maluku, dan setelah bukti tersebut terkumpul, akan diberikan kepada Menteri Kebudayaan dan Pariwisata. Menteri Pariwisata Malaysia Adnan Tengku Mansor menyatakan bahwa rakyat Indonesia tidak bisa membuktikan bahwa lagu Rasa Sayange merupakan lagu rakyat Indonesia. Bagaimanapun, bukti tersebut akhirnya ditemukan. 'Rasa Sayange' diketahui direkam pertama kali di perusahaan rekaman Lokananta Solo 1962. Pada tanggal 11 November 2007, Menteri Kebudayaan, Kesenian, dan Warisan Budaya Malaysia, Rais Yatim, mengakui bahwa Rasa Sayange adalah milik Indonesia. Namun, ada beberapa sumber yang mengatakan bahwa Malaysia menyebutkan bahwa mereka mengakui bahwa Rasa Sayange adalah milik bersama, antara Indonesia dan Malaysia.

    Kasus ini berhasil membangkitkan semangat bangsa Indonesia untuk mempertahankan lagu tersebut sebagai bagian dari budaya bangsa. Semangat untuk melestarikan lagu-lagu daerah juga ditunjukkan oleh Hokky Situngkir (34) yang berhasil menciptakan peta lagu dengan membedah lagu secara mekanika statistika.
    Hokky Situngkir

    Dalam peta lagu tersebut terdapat kluster Sumatera, Melayu, Maluku, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Bali. Lagu daerah yang berhasil dipetakan adalah lagu Rasa Sayange dan memberikan hasil bahwa lagu tersebut memang termasuk kluster Maluku, bukan Melayu. Maka klaim lagu Rasa Sayange yang merupakan budaya Malaysia dapat dipastikan salah.

    Sesungguhnya, tidak ada yang dapat melestarikan keberadaan suatu budaya selain masyarakat yang hidup dalam budaya tersebut. Oleh karena itu, tidak ada yang dapat melestarikan lagu-lagu daerah Indonesia selain bangsa Indonesia itu sendiri. Lagu-lagu daerah semestinya menjadi suatu hal yang dibanggakan, bukan ditinggalkan. Untaian lirik yang sarat unsur budaya dan nilai pendidikan tersebut dapat memberikan suatu kebanggan tersendiri bagi bangsa. Maka dari itu, sebagai generasi muda penerus bangsa Indonesia, marilah kita bersama-sama memulai untuk mencintai, memelihara dan melestarikan lagu-lagu daerah kita! :D

    Nah sebagai langkah awal untuk mulai mencintai dan melestarikan lagu-lagu tersebut, kamu bisa mulai dengan hal sederhana seperti menyanyikannya! Hayo kamu masih ingat nggak sama lagu Rasa Sayange? Biar nggak lupa, nih kita kasih liriknya, nyanyiin bareng-bareng yuk!

    Rasa Sayange
    Refrain
    Rasa sayang e... rasa sayang sayang e...
    Eee lia Ambon jau rasa sayang sayang e
    Bait
    Mana kancil akan dikejar, kedalam pasar cobalah cari...
    Masih kecil rajin belajar, sudah besar senanglah diri
    Si Amat mengaji tamat, mengaji Qur'an di waktu fajar...
    Biar lambat asal selamat, tak kan lari gunung dikejar
    Kalau ada sumur di ladang, boleh kita menumpang mandi...
    Kalau ada umurku panjang, boleh kita berjumpa lagi


    Sumber                :



  2. 0 komentar:

    Posting Komentar